Friday 11 April 2014

Lampu

Entahlah, awalnya aku hanya berpikir ini sebuah lelucon teman, yang hanya ingin membuat ruangan bersekat itu heboh. Aku tak pernah berpikir ini menjadi kenyataan.
Aku tak pernah berharap jauh dengan dirimu yang tak pernah aku tau bagaimana kamu menilai kejailan teman kita, apakah kamu menilai sebagai lelucon atau sebuah batu loncatan. Sedangkan aku? Aku masih terjebak dalam mimpi. Sang penakluk Lapang hijau itu ternyata pada akhirnya tak pernah membangunkanku, dan membiarkan aku jatuh tanpa pernah mencoba memberi pertolongan.
Dalam perjalanan yang lelah, dan gelap, dan diluar dugaanku ternyata kau hadir, mencoba membangunkanku, mengulurkan tanganmu agar aku tetap berdiri. Dan kau, memberikanku sebuah lampu untuk keluar dari jalan yang lelah dan gelap,  untuk menuju ujung jalan yang terang itu.
Awalnya aku ragu, namun pada akhirnya aku menerima lampu tersebut, dan akhirnya aku menemukan ujung jalan itu. Ya, aku sudah keluar dari perjalanan  yang gelap dan lelah itu. Bersamamu.


Namun, ini bukan akhir. Ini adalah awal, justru ini akan menjadi sebuah perjalanan panjang bersamamu. Apakah perjalanan yang menyenangkan dan terang atau perjalanan yang pernah ku lalui, gelap dan melelahkan?

Sunday 30 March 2014

Bertemu untuk berpisah.

Teringat akan dua musim kemarin
Saling menatap namun saling mengabaikan
Saling berbisik namun enggan berkata
Saling mencinta namun tak pernah menyatu
Saling merindu namun enggan bertemu.
Buat apa bertemu, tapi akhirnya berpisah?



- Hnj, 2014

Tidak lagi

Dulu, kita pernah belajar dan berusaha untuk saling mengistimewakan Kita pernah menyamakan langkah bersama Kita pernah saling mengisi sebe...