Monday 20 April 2015

Pertemuan Singkat


Bandung

Pagi ini, seharusnya kita bisa menikmati bersama saat sang surya terbit memancarkan cahayanya. Ah, sudahlah. Manusia hanya bisa berencana toh ujung – ujung nya Tuhan juga yang menentukan.


Tepatnya, seminggu yang lalu kita bertemu. Ini adalah pertemuan yang awal bagi kita berdua semenjak aku dan kamu menjadi kita, iyakan? Pertemuan yang selalu aku tunggu – tunggu, pertemuan yang selalu kita perbincangkan ditengah desiran angin malam, hingga pagi menjelang. Namun ini adalah pertemuan singkat menurutku, tapi kamu hebat! Dalam pertemuan yang singkat ini kau dapat memberikanku begitu banyak kejutan.

Bolehkah aku menceritakan semuanya secara detail pertemuan pertama kita Tuan? Boleh ya? Aku dengar kok, kau menjawab “ Iya” .

Pertemuan itu diawali dengan menyusuri jalanan panjang yang belum kuketahui sebelumnya dan ditemani oleh perbincangan hangat kita yang menurutku membuat perjalanan itu semakin berkesan, lalu kita berhenti di salah satu gedung kampus yang aku idam – idamkan. Aku masih ingat bagaimana pertama kali kau meledekku, pertama kali kita berjalan berdua menyusuri jalan ramai itu, pertama kali kau memakaikan helm untukku, pertama kali kau memegang kepalaku, pertama kali kau merangkulku itu terasa manis menurutku. Sangat manis.


Tapi selalu saja ada hal - hal yang membuatku ragu untuk tetap bertahan denganmu, salah satunya kisah masa lalumu. Dia muncul lagi. Bahkan, ketika aku dan kamu sudah menjadi kita. Ya, dia seorang wanitamu pada masa lalu. Menurutku, ia sempurna. Fisik, materi, melebihi dari cukup. Sangat lebih. Ditambah lagi kisah masa lalumu yang bisa dibilang romantis, ditandai dari banyaknya bingkai – bingkai yang tersusun indah di dinding kamarmu.

Terimakasih Tuan, dengan sejuta kejutanmu!

No comments:

Post a Comment

Tidak lagi

Dulu, kita pernah belajar dan berusaha untuk saling mengistimewakan Kita pernah menyamakan langkah bersama Kita pernah saling mengisi sebe...